Rabu, 07 Juni 2017

Daftar Nama Sahabat-Sahabat yang Dipersaudarakan oleh Rasulullah di Madinah

Tentang nama-nama sahabat Rasulullah yang dipersaudarakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Muhammad Ali bin Ahmad Al Andalusi atau yang dikenal dengan Ibnu Hazm rahimahullahu ta’ala mengatakan dalam kitab sirah nabawiyah karyanya, Jawami’ As Sirah An Nabawiyyah,


Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar. Maka, beliau persaudarakan antara:

Ja’far bin Abi Thalib—yang waktu itu ada di Habasyah—dengan Mu’adz bin Jabal

Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan Kharijah bin Zaid bin Haritsah

Umar bin Al Khaththab dengan ‘Itban bin Malik dari Bani Salim

Abu Ubaidah bin Al Jarrah dengan Sa’ad bin Muadz saudara Bani Abdil Asyhal

Abdurrahman bin ‘Auf dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ saudara Bani Al Harits bin Al Khazraj

Az Zubair bin Al ‘Awwam dengan Salamah bin Salamah bin Waqsy. Ada yang mengatakan dengan Kaab bin Malik sang penyair [Rasulullah] saudara Bani Salamah dan ada yang mengatakan bahwa Rasulullah mempersaudarakan antara Thalhah bin Ubaidillah dengan Kaab bin Malik.

Utsman bin Affan dengan Aus bin Tsabit saudara Hassan bin Tsabit

Sa’id bin Zaid bin ‘Amr dengan Ubay bin Kaab

Mush’ab bin Umair dengan Abu Ayyub yang menjamu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabi’ah dengan ‘Abbad bin Bisyr bin Waqsy saudara Bani Abdil Asyhal

‘Ammar bin Yasir dengan Hudzaifah bin Al Yaman Al ‘Absi sekutu Bani Abdil Asyhal. Ada yang mengatakan, “Tetapi dengan Tsabit bin Qais bin Syammasy.”

Abu Dzar Al Ghifari dengan Al Mundzir bin ‘Amr—laki-laki yang mengharapkan mati [syahid]—dan beliau adalah pemuka Bani Sa’idah bin Kaab bin Al Khazraj

Hathib bin Abi Balta’ah sekutu Bani Asad bin Abdil ‘Uzza dengan Uwaim bin Sa’idah saudara Bani ‘Amr bin ‘Auf

Salman Al Farisi dengan Abu Darda’ ‘Uwaimir bin Tsa’labah saudara Bani Al Harits bin Al Khazraj

Bilal dengan Abu Ruwaihah Abdullah bin Abdirrahman Al Khats’ami


Sumber: Ibnu Hazm. Jawami’ As Sirah An Nabawiyyah. 1424H/2003M, halaman 58.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

1 komentar:

masya Allah saduran tulisan yang top markotob

Posting Komentar